Twity adalah kucing ku yang masih bayi. Twity manis yang masih membutuhkan kasih sayang oleh induknya kini telah tiada . Ibu twity kunamakan pussy yang lembut. Sore hari yang indah ini aku masih saja bermain dengan twity yang gemuk dan imut. Sepertinya dia begitu senang saat ia menemui ibunya.
Malam ini aku ditugasi ibuku untuk mengajari matematika adiku. Masih ku lihat juga si twity yang girang itu. Karena adiku jenuh dengan matematika ia pun pergi ke belakang rumah untuk membasuh mukanya agar segar dan ia juga ingin memberi krupuk untuk cemilan si twity.
Setelah selesai mengasih makan twity dia kembali ke meja belajarnya yang didepannya ada sebuah jendela yang terbuka. Adiku dan aku melihat twity berlari-lari seperti ketakutan, namun aku menganggap itu sebuah hal yang biasa buat kucing yang masih kecil. Tiba-tiba terdengar jeritan keras dari si twity, aku pun menyusul ke tempat si twity menjeriy. Ternyata ayah si twity menemukan si twity dan memakannya. Terlihat olehku darah yang ada di lantai dan twity yang lehernya terdapat luka. Akhirnya aku dan adiku menguburnya dibelakang rumah